Alam semesta begitu luas. Planet yang dihuni manusia, planet bumi adalah satu dari seribu, sejuta, atau bahkan satu dari triliunan planet yang tersebar di angkasa luar. Berdasarkan fakta tersebut, tentunya anda pernah atau sering beranggapan mungkin ada kehidupan lain selain di bumi. Para ilmuwan meyakini kemungkinan tersebut ada dan dari waktu ke waktu terus berusaha mencari petunjuk untuk menemukan dunia baru.
Pada tahun 1990, para ilmuwan menemukan secercah harapan dengan menemukan sejumlah planet di luar tata surya (exoplanet). Planet-planet tersebut sangat beragam. Mulai dari planet api, planet berukuran raksasa, planet berbatu, planet yang tidak memiliki bintang, dan banyak lagi. Hingga kini, penemuan exoplanet mencapai 230 planet. Berikut adalah daftar sepuluh exoplanet 2009 versi Space.com.1. Sang Kuda Api
Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu.
2. Tetangga Terdekat Bumi
Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada.
3. Planet Tanpa Bintang
Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya “mengambang” begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.
4. Si Gesit
Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.
5. Dunia Api dan Es
Planet ini “terkunci” pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin.
6. Cincin Raksasa
Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi.
7. Si Tua Bangka
Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini.
8. Planet yang Menyusut
Serupa dengan SWEEPS-10, planet HD209458b mengorbit sangat dekat dengan bintangnya sehingga atmosfer planet tersebut tersapu oleh angin stellar. Sejumlah ilmuwan mengestimasi planet tersebut kehilangan sepuluh ribu ton material setiap detiknya. Pada akhirnya, mungkin hanya inti dari planet itu yang akan tersisa.
9. Si Atmosfir Tebal
Planet HD 189733b adalah planet pertama yang atmosfernya “tercium” oleh para ilmuwan. Dengan menganalisis cahaya dari sistem bintang planet itu, astronom mengatakan atmosfir planet tersebut tertutup oleh semacam kabut tebal serupa dengan butiran pasir. Sayangnya, air tidak terdeteksi di planet tersebut. Namun, pemburu planet menduga ada kehidupan di balik kabut tebal itu.
10. Kembaran Bumi?
Gliese 581 C adalah exoplanet yang saat ini banyak menarik perhatian para ilmuwan di seluruh dunia. Pasalnya, planet terkecil di luar sistem tata surya ini berada di “zona aman”. Artinya, planet ini terletak tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan bintangnya, sama seperti posisi bumi kita dengan matahari. Penemuan ini menaikkan probabilitas terdapat air atau bahkan kehidupan di sana. Planet ini 50 persen lebih besar dan lima kali lebih masif dari bumi.
Mungkinkah ada kehidupan lain di luar sana? Para ilmuwan mengatakan dapat lebih menguak hal tersebut pada tahun 2013, saat pengerjaan teleskop berteknologi tinggi bernama James Webb Space Telescope (JWST) rampung.(Liputan6)
6 Kejadian Sehari-Hari yang Terjadi Secara Aneh di Luar Angkasa
Saya yakin anda pasti tahu dengan persis
seperti apa rupa air yang sedang mendidih. Tetapi apakah anda juga tahu
bagaimana tampak air yang sedang mendidih ketika berada di luar
angkasa? Berikut adalah beberapa kejadian sehari-hari, termasuk air yang
mendidih, yang akan terjadi sangat berbeda pada keadaan tanpa
gravitasi, ditambah penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
1. Air Mendidih Akan Membentuk Gelembung Besar
Di Bumi, air yang sedang mendidih akan membentuk ribuan gelembung uap kecil. Sebaliknya, ketika berada di ruang angkasa, air yang tengah mendidih hanya akan membentuk satu gelembung besar. Dinamika fluida yang terjadi begitu kompleks sehingga para fisikawan tidak tahu dengan pasti apa yang akan terjadi pada air mendidih dalam keadaan tanpa gaya gravitasi hingga mereka akhirnya melakukan percobaan yang dilakukan pada tahun 1992 di atas sebuah pesawat ruang angkasa. Menurut para fisikawan, tampilan dari air mendidih di ruang angkasa kemungkinan merupakan hasil dari tidak adanya konveksi dan gaya apung, dua fenomena yang disebabkan oleh gravitasi.
2. Nyala Api Akan Berbentuk Bulat
Di Bumi, api akan menyala naik. Sementara dalam ruang angkasa, api akan bergerak ke luar dari sumbernya ke segala arah. Semakin dekat jarak dengan permukaan bumi, maka molekul-molekul udara akan semakin banyak dan rapat, karena gravitasi bumi menarik molekul-molekul udara tersebut. Sebaliknya, atmoser menjadi lebih tipis dan lebih tipis lagi saat semakin jauh jaraknya dari permukaan bumi, menyebabkan penurunan bertahap pada tekanan. Perbedaan tekanan atmosfer lebih tinggi satu inci, meskipun sedikit, sudah cukup untuk membentuk sebuah nyala lilin.
Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan efek yang disebut konveksi alami. Ketika udara di sekitar nyala api memanas, udara tersebut akan mengembang dan menjadi kurang padat daripada udara dingin sekitarnya. Ketika molekul udara panas mengembang, molekul udara dingin akan menekan mereka kembali. Karena ada lebih banyak molekul udara dingin yang menekan molekul panas pada bagian bawah nyala api dibanding di bagian puncaknya, maka api akan menyala ke atas. Ketika tidak ada gravitasi, maka udara panas yang mengembang akan mengalami tahanan yang sama besarnya di semua arah, dan karena itu nyala api akan membentuk bulatan di sekeliling sumbernya.
3. Bakteri Menjadi Lebih Cepat Berkembang Biak dan Lebih Mematikan
Percobaan selama tiga puluh tahun telah menunjukkan bahwa koloni bakteri tumbuh lebih cepat di ruang angkasa. Koloni bakteri Astro-E. coli misalnya, tumbuh hampir dua kali lebih cepat dibanding rekan-rekan mereka yang terdapat di Bumi. Selain itu, beberapa bakteri menjadi lebih mematikan. Sebuah percobaan terkontrol di tahun 2007 yang melakukan pengujian pertumbuhan Salmonella pada pesawat ulang alik Atlantis menunjukkan bahwa lingkungan ruang angkasa mengubah ekspresi gen 167 yang terdapat pada bakteri tersebut. Studi yang dilakukan setelah penerbangan menemukan bahwa perubahan genetik ini membuat Salmonella hampir tiga kali lebih mungkin dapat menyebabkan penyakit pada tikus percobaan daripada bakteri kontrol yang tumbuh di Bumi.
Ada beberapa hipotesis tentang mengapa hal ini bisa terjadi. Bakteri mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk tumbuh daripada ketika mereka di Bumi, di mana mereka cenderung berkumpul di bagian bawah cawan petri. Adapun perubahan dalam ekspresi gen dalam Salmonella, para ilmuwan berpikir bahwa hal ini kemungkinan akibat dari respon stress dalam protein yang disebut Hfq, yang memainkan peranan dalam mengendalikan ekspresi gen. Keadaan tanpa gravitasi akan menyebabkan tekanan mekanis pada sel-sel bakteri dan mengubah cara cairan bergerak di atas permukaan sel mereka. Sehingga Hfq merespon dengan membuat sel-sel menjadi lebih virulen.
4. Anda Tidak Akan Dapat Bersendawa
Karena tidak ada gravitasi berarti tidak ada gaya apung, dan tidak ada yang akan mendorong gelembung gas keluar dari minuman ringan dalam ruang angkasa. Ini berarti gelembung karbon dioksida akan selalu berada di dalam soda, bahkan ketika minuman tersebut telah berada di dalam perut astronot. Selain itu, tanpa gravitasi, astronot tidak akan bisa bersendawa mengeluarkan gas, dan membuat minum minuman bersoda menjadi sangat tidak nyaman.
5. Bunga Akan Memiliki Aroma yang Berbeda
Bunga menghasilkan senyawa aromatik yang berbeda ketika tumbuh di ruang angkasa, dan akan menghasilkan bau yang berbeda pula. Hal ini karena zat semacam minyak yang dihasilkan oleh tanaman, yaitu minyak yang membawa aroma bunga, sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan usia bunga. Menimbang kerentanannya, maka tidaklah mengherankan bahwa keadaan tanpa gaya gravitasi akan mempengaruhi produksi minyak tersebut juga.
Sebuah aroma yang dihasilkan oleh mawar yang disebut Overnight Scentsation diterbangkan dengan pesawat ulang-alik Discovery pada tahun 1998 kemudian dianalisis, direplikasi dan dimasukkan ke dalam "Zen", sebuah merk parfum yang dijual oleh perusahaan Jepang, Shiseido.
6. Anda Akan Lebih Banyak Berkeringat
Sebagaimana dijelaskan dalam konteks nyala api lilin, keadaan tanpa gravitasi berarti tidak ada konveksi alami. Hal ini berarti panas tubuh tidak dapat dilepas secara langsung oleh kulit, sehingga tubuh terus-menerus berkeringat sebagai upaya untuk mendinginkan diri. Namun, hal yang lebih buruk adalah karena aliran keringat tidak dapat menetes atau menguap, maka keringat akan terus menempel di kulit dan menumpuk semakin membesar. Semua ini membuat perjalanan ruang angkasa seperti yang dialami Neil Armstrong menjadi sangat lembab.
Lima makhluk bumi yang mungkin bisa hidup di luar angkasa
Selalu ada pertanyaan di dalam benak kita semua: "Apakah ada makhluk hidup yang bisa tinggal dan bertahan di planet lain?" Jika kita berbicara soal manusia, mungkin tidak. Tetapi, mungkin lima makhluk bumi di bawah ini bisa.Untuk bertahan hidup, manusia selalu membutuhkan unsur-unsur pendukung kehidupan seperti oksigen. Namun beberapa makhluk hidup yang ada di bumi ini ternyata memiliki karakteristik yang cukup unik dan karakteristik ini memungkinkan mereka untuk hidup pada kondisi ekstrim di luar angkasa.
Sekarang, mari kita lihat lima makhluk super berikut ini:
Cacing yang hidup di es Metana
Saya tahu, melihat foto di atas, kalian mungkin akan teringat dengan salah satu makhluk dalam film alien. Namun, makhluk yang terlihat cukup mengerikan di atas sebenarnya adalah makhluk bumi. Ya, ia diam di antara kita.
Makhluk itu sesungguhnya adalah seekor cacing yang hidup di lempengan es Metana yang terdorong ke permukaan dari dasar laut di dekat pantai Mexico.
Es Metana adalah sebuah gas hidrat yang terbentuk secara alami pada tekanan tinggi dan temperatur rendah di dasar laut yang dalam.
Menurut para ahli dari Pennsylvania State University, penemuan cacing ini telah membangkitkan berbagai spekulasi mengenai kehidupan di luar angkasa.
Erin McMullin, salah satu peneliti yang turut menemukan cacing tersebut berkata:
"Sangat menyenangkan ketika kita sibuk berspekulasi mengenai kehidupan di planet lain, kita malah terus menemukan bentuk kehidupan baru yang sepertinya bukan berasal dari bumi."Lalu, jika kita memberikan sebuah tempat baru baginya di angkasa luar, dimanakah tempat yang cocok baginya?
Jawabannya adalah di Titan, salah satu bulan Saturnus.
Di Titan, terdapat lautan Methana yang berlapis-lapis. Jika kita menaruh cacing ini di Titan, ada kemungkinan ia dapat bertahan hidup dengan mendiami lapisan es tersebut.
Makhluk yang bisa hidup di ruang hampa
Setelah melihat foto di atas, saya yakin, kebanyakan dari kalian akan segera teringat dengan beruang. Tidak salah juga. Tapi, makhluk lucu ini bukan seekor beruang. Ia bernama Tardigrade. Karena kemiripannya dengan beruang, ia juga sering disebut dengan nama Beruang air.
Berbeda dengan beruang darat yang bertubuh besar, makhluk ini hanya memiliki panjang sekitar setengah milimeter. Ini membuatnya tidak terlihat oleh mata telanjang.
Tetapi, jangan menilainya hanya dari ukurannya. Makhluk mikro ini termasuk salah satu makhluk hidup yang paling tangguh di Bumi.
Ia memiliki satu kekuatan super.
Ia bisa masuk ke dalam kondisi diam sempurna yang disebut TUN. Dalam kondisi ini, makhluk ini bisa bertahan terhadap fluktuasi temperatur, bahkan yang paling ekstrim sekalipun.
Pada tahun 2008, beberapa ekor Tardigrade ikut dikirim ke luar angkasa dan terbukti kalau mereka bahkan bisa bertahan di dalam ruang hampa udara.
Jadi, jika kita melepasnya ke ruang angkasa, ada kemungkinan kalau makhluk ini bisa mengarunginya hingga menemukan tempat berdiam yang cocok baginya.
Cacing raksasa pemakan belerang
Makhluk ini hidup di tepi gunung api super panas jauh di dasar lautan. Dan ia memakan belerang yang dibawa oleh bakteri lokal.
Cacing raksasa ini bisa bertumbuh hingga sepanjang 2,1 meter dan bisa hidup 5 mil di bawah permukaan laut dalam kondisi tekanan yang ekstrim. Tubuh mereka didominasi warna merah. Ini karena banyaknya nadi yang berisi darah di dalamnya.
Yang menarik dari cacing ini adalah kemampuannya bertahan terhadap panas yang ekstrim dan masih tetap bisa menerima kebutuhan hidup yang cukup.
Dimanakah tempat yang cocok baginya di luar angkasa?
Makhluk ini mungkin bisa hidup di Venus dimana terdapat sumber belerang yang luar biasa banyak.
Mikroba Antartika pemakan besi
Darah mengalir deras di Antartika. Apakah ada pembantaian hewan besar-besaran sedang berlangsung?
Tidak! Unsur berwarna merah itu ternyata mikroba yang berdiam di dalam kumpulan air yang terjebak di bawah lapisan es.
Menurut majalah Nature:
"Cairan ini telah terjebak di dalam glasier selama paling tidak 1,5 juta tahun lamanya. Di dalamnya, paling tidak terdapat 30 jenis bakteri yang masing-masingnya memiliki pergerakan kimia yang unik."Menurut salah satu peneliti bernama Mikucki, mikroba ini menggunakan sulfat sebagai katalis dalam sebuah rantai reaksi yang kompleks dimana penerima elektron akhirnya adalah besi.
"Ini adalah contoh bagaimana sebuah ekosistem berhasil bertahan walaupun tertutupi oleh kegelapan dan es yang tebal."Dengan karakteristik ini, maka mikroba ini mungkin dapat hidup di Europa, salah satu bulan Jupiter yang memiliki lautan yang kaya akan zat besi di bawah lapisan esnya yang tebal.
"Life Finds a Way."
Bakteri yang mampu bertahan dari radiasi
D. Radiodurans adalah nama bakteri ini. Ia mampu bertahan dalam dosis radiasi yang seribu kali lebih kuat dibanding dosis yang dapat diterima manusia.
Kemampuan ini didapatkannya karena sistem pemulihan DNAnya yang unik.
Manusia yang menerima radiasi umumnya meninggal karena partikel radioaktif tersebut menghancurkan DNAnya. Akibatnya sistem regulasi di tubuh pun terhenti.
Namun bakteri ini secara menakjubkan mampu menyusun kembali DNA nya yang telah hancur.
Salah satu masalah yang dihadapi ketika manusia mencoba untuk hidup di bulan atau Mars adalah adanya radiasi yang cukup mematikan. Jika bakteri ini dilepas di angkasa, maka radiasi yang ada di sana tidak akan mampu mempengaruhi tubuhnya.
Jadi, jika suatu hari kita menjelajahi angkasa luar dan planet-planetnya, jangan heran kalau suatu hari kita bisa menemukan makhluk seperti ini di sana. Mungkin saja.
Kehidupan para astronot atau
antariksawan di luar negeri seringkali berlangsung lama. Kehidupan di
tempat tersebut jauh berbeda dengan kehidupan normal di bumi. Makan,
mandi, minum, buang air besar, hiburan, internet dan kehidupan lainnya
sangat unik. Agar dapat hidup nyaman dengan waktu cukup lama, para ahli
menyiapkan sarana alat canggih dan khusus bagi kehidupan di luar
angkasa.
Misi Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk program Mars500 sebentar lagi bakal terwujud. Mulai 3 Juni nanti, enam orang dari berbagai negara akan menjalani kehidupan di sebuah bilik di Planet Mars. Sampai November 2011 nanti, enam astronot ini akan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, tidur dan bekerja seperti biasa di sebuah “bilik”. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui besarnya tekanan yang dihadapi awak ketika mengikuti ekspedisi ruang angkasa. “Ini adalah misi yang paling lama,” kata kepala eksperimen yang juga pejabat di Badan Antariksa Eropa, Martin Zell.
Enam orang yang diutus untuk hidup di planet merah adalah tiga orang warga negara Rusia, seorang warga Italia-Kolombia, seorang warga Perancis, dan seorang warga Cina. Mereka nantinya akan dibagi menjadi dua kelompok. Tiga orang di kelompok pertama akan meneliti permukaan Mars, sementara tiga orang lainnya yang ada di kelompok kedua akan mengamati benda-benda luar angkasa yang ada di sekitar Mars.
Program Mars 500 ini membutuhkan waktu sekitar 250 hari perjalanan dari Bumi ke Mars. Adapun operasi di permukaan Mars hanya 30 hari ditambah perjalanan kembali ke Bumi. Menurut astronot dari Rusia, Sukhrob Kamolov, terdapat kendala bahasa di antara mereka karena belum dapat memahami logat masing-masing ketika berbicara dalam bahasa Inggris. Namun, Kamalov mengatakan, kendala itu akan diatasi dengan menggunakan bahasa isyarat agar dapat dimengerti satu sama lain. “Kami akan menggunakan bahasa tubuh,” kata Kamolov.
Selama 502 hari itu, mereka hanya dapat berkomunikasi dengan Bumi menggunakan surat elektronik. Tentu saja, sambungannya terkadang putus-nyambung. Kendati demikian, bisa terbang ke Mars tentunya sangat membanggakan. Tak mudah untuk dapat terbang ke Mars karena dari 5.680 orang pendaftar, hanya enam orang yang dibutuhkan.
Para astronot ini tidak menyembunyikan kebahagiaan untuk dapat segera sampai di sana. Astronot dari Cina, Wang Yue, mengatakan perjalanan ini menjadi sejarah dalam kehidupan manusia. “Eksplorasi luar angkasa adalah kerja yang sulit dan berat,” katanya. “Ini membutuhkan kerja sama dunia internasional.” Pernyataan Yue tak lepas dari ambisi pemerintah Cina untuk mengambil bagian dalam penelitian luar angkasa dengan mengirimkan tim sendiri ke Mars suatu saat nanti. Astronot dari Perancis, Romain Charles mengatakan sangat bangga dapat mengikuti misi ini. “Saya berharap cucu saya nanti juga dapat pergi ke Mars dan saya akan mengatakan padanya, “Saya juga dulu pernah ke Mars”.”
Kehidupan di Stasiun Angkasa
Sebuah stasiun ruang angkasa, memiliki sebuah sistem yang sangat komplek dengan subsistem yang saling terkait Struktur, Listrik,Thermal kendali, Sikap tekad dan kontrol, Orbital navigasi dan tenaga penggerak, Otomasi dan robotika, Komputasi dan komunikasi, Dukungan lingkungan dan kehidupan, Fasilitas untuk kru, dan transportasi kargo (barang/suplai). Hidup di stasiun ruang angkasa memiliki banyak hambatan dan adaptasi terutama bagi mereka yang di haruskan ‘menetap’ disana dalam waktu panjang, hal hal itu seperti masalah daur ulang sampah, tingkat radiasi yang tinggi, dan juga menghadapi gravitasi rendah. Hal hal tersebut tentu bisa menyebabkan efek gangguan kesehatan dan seperti yang kita ketahui bersama dalam kasus solar flare, semua kehidupan saat ini dilindungi oleh medan magnet bumi, dan berada di bawah sabukVan Allen, so kesimpulan nya bekerja di atas sana tentu memiliki resiko tersendiri dan hanya orang orang dengan stamina tinggi lah bisa berangkat ke atas sana.
Untuk kedepan nya, masalah masalah tersebut diatas akan segera diatasi dengan serangkaian penelitian tentang ketahanan hidup manusia di antariksa, yang mana hasil penelitian tersebut di harapkan bisa membawa para pekerja dalam jumlah banyak dan bisa bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang dari sekarang. Kelak konsep yang ada akan berupa sebuah ‘kota kecil berupa ruang ruang hidup’ di atas, namun sayangnya hingga saat ini, hal itu masih berupa konsep yang masih sulit di terapkan mengingat ongkos peluncuran yang mahal serta kemauan politik negara yang bertindak sebagai operator stasiun ruang angkasa tersebut ( dalam hal ini ada dua raksasa negara yang berkuasa di atas sana, Amerika dan Russia). Bisa dibayangkan untuk sebuah Stasiun kecil saja memerlukan budjet yang sangat sangat besar.
ISS atau International Space Station, adalah sebuah program antariksa dari beberapa negara besar yang akan melakukan usaha bersama di angkasa. Negara negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, Brasil, Belgia, Britania Raya, denmark, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol , Swedia, dan Swiss. Karena ISS adalah akan berwujud sebuah stasiun besar, maka perakitan nya sendiri di lakukan diatas mengingat komponen komponen sistem ISS tersebut sangat besar dan berat, hanya dengan bantuan Microgravity (A very low gravity environment, which causes people and objects to be practically weightless) lah semua komponen (70 komponen) bisa dirakit menjadi satu bagian ISS dalam waktu enam tahun. Beberapa nama Stasiun Angkasa yang ada antara lain: DOS 2, Salyut, Cosmos, Mir, Skylab, Mir 2/Polyus, dan selanjutnya kelak adalah ISS.
Makanan Di Luar Angkasa
Makanan makanan itu ternyata diciptakan dan diproduksi untuk para astronot dan kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional oleh perusahaan induk yang bernama SPACEHAB / Johnson Engineering, dan berbentuk dalam kemasan bersegel siap makan (jadi gak perlu lagi untuk memasak nya). Mengenai Gizi? masalah gizi gak perlu khawatir, yang jelas makanan ini sudah memenuhi standart makanan khusus para pekerja di gravitasi rendah. so pasti sehat! dan yang lucu, bahkan es krim khusus astronot pun ada. Untuk minuman nya, berhubung di atas sana sulit untuk mendapatkan air, maka pemecahan nya adalah dengan melakukan purifikasi terhadap air urine yang ada untuk di daur ulang menjadi air layak minum, dan mengenai rasanya menurut beberapa Astronot memiliki rasa yodium yang tajam, memang tidak ada pilihan lain untuk bisa terus eksis di angkasa luar sana mengingat keterbatasan Makanan dan Minuman
Bentuk makanan bersegel untuk konsumsi astronot dan juga es krim khusus astronot (gambar atas samping). Astronaut pertama China, Yang Liwei (44), baru-baru ini meluncurkan otobiografi yang berjudul The Nine Levels between Heaven and Earth. Salah satu rahasia misi yang ia ungkapkan: ketahanannya di orbit Bumi adalah dengan mengonsumsi daging anjing! “Banyak teman yang menanyakan apa yang kami makan (saat di luar angkasa), mereka menduga kami memakan sesuatu yang mahal, seperti sirip hiu,” ujar komandan Misi Shenzhou V pada 2003 itu, seperti diberitakan telegraph.co.uk, Kamis (13/5).
Misi Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk program Mars500 sebentar lagi bakal terwujud. Mulai 3 Juni nanti, enam orang dari berbagai negara akan menjalani kehidupan di sebuah bilik di Planet Mars. Sampai November 2011 nanti, enam astronot ini akan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, tidur dan bekerja seperti biasa di sebuah “bilik”. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui besarnya tekanan yang dihadapi awak ketika mengikuti ekspedisi ruang angkasa. “Ini adalah misi yang paling lama,” kata kepala eksperimen yang juga pejabat di Badan Antariksa Eropa, Martin Zell.
Enam orang yang diutus untuk hidup di planet merah adalah tiga orang warga negara Rusia, seorang warga Italia-Kolombia, seorang warga Perancis, dan seorang warga Cina. Mereka nantinya akan dibagi menjadi dua kelompok. Tiga orang di kelompok pertama akan meneliti permukaan Mars, sementara tiga orang lainnya yang ada di kelompok kedua akan mengamati benda-benda luar angkasa yang ada di sekitar Mars.
Program Mars 500 ini membutuhkan waktu sekitar 250 hari perjalanan dari Bumi ke Mars. Adapun operasi di permukaan Mars hanya 30 hari ditambah perjalanan kembali ke Bumi. Menurut astronot dari Rusia, Sukhrob Kamolov, terdapat kendala bahasa di antara mereka karena belum dapat memahami logat masing-masing ketika berbicara dalam bahasa Inggris. Namun, Kamalov mengatakan, kendala itu akan diatasi dengan menggunakan bahasa isyarat agar dapat dimengerti satu sama lain. “Kami akan menggunakan bahasa tubuh,” kata Kamolov.
Selama 502 hari itu, mereka hanya dapat berkomunikasi dengan Bumi menggunakan surat elektronik. Tentu saja, sambungannya terkadang putus-nyambung. Kendati demikian, bisa terbang ke Mars tentunya sangat membanggakan. Tak mudah untuk dapat terbang ke Mars karena dari 5.680 orang pendaftar, hanya enam orang yang dibutuhkan.
Para astronot ini tidak menyembunyikan kebahagiaan untuk dapat segera sampai di sana. Astronot dari Cina, Wang Yue, mengatakan perjalanan ini menjadi sejarah dalam kehidupan manusia. “Eksplorasi luar angkasa adalah kerja yang sulit dan berat,” katanya. “Ini membutuhkan kerja sama dunia internasional.” Pernyataan Yue tak lepas dari ambisi pemerintah Cina untuk mengambil bagian dalam penelitian luar angkasa dengan mengirimkan tim sendiri ke Mars suatu saat nanti. Astronot dari Perancis, Romain Charles mengatakan sangat bangga dapat mengikuti misi ini. “Saya berharap cucu saya nanti juga dapat pergi ke Mars dan saya akan mengatakan padanya, “Saya juga dulu pernah ke Mars”.”
Kehidupan di Stasiun Angkasa
Sebuah stasiun ruang angkasa, memiliki sebuah sistem yang sangat komplek dengan subsistem yang saling terkait Struktur, Listrik,Thermal kendali, Sikap tekad dan kontrol, Orbital navigasi dan tenaga penggerak, Otomasi dan robotika, Komputasi dan komunikasi, Dukungan lingkungan dan kehidupan, Fasilitas untuk kru, dan transportasi kargo (barang/suplai). Hidup di stasiun ruang angkasa memiliki banyak hambatan dan adaptasi terutama bagi mereka yang di haruskan ‘menetap’ disana dalam waktu panjang, hal hal itu seperti masalah daur ulang sampah, tingkat radiasi yang tinggi, dan juga menghadapi gravitasi rendah. Hal hal tersebut tentu bisa menyebabkan efek gangguan kesehatan dan seperti yang kita ketahui bersama dalam kasus solar flare, semua kehidupan saat ini dilindungi oleh medan magnet bumi, dan berada di bawah sabukVan Allen, so kesimpulan nya bekerja di atas sana tentu memiliki resiko tersendiri dan hanya orang orang dengan stamina tinggi lah bisa berangkat ke atas sana.
Untuk kedepan nya, masalah masalah tersebut diatas akan segera diatasi dengan serangkaian penelitian tentang ketahanan hidup manusia di antariksa, yang mana hasil penelitian tersebut di harapkan bisa membawa para pekerja dalam jumlah banyak dan bisa bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang dari sekarang. Kelak konsep yang ada akan berupa sebuah ‘kota kecil berupa ruang ruang hidup’ di atas, namun sayangnya hingga saat ini, hal itu masih berupa konsep yang masih sulit di terapkan mengingat ongkos peluncuran yang mahal serta kemauan politik negara yang bertindak sebagai operator stasiun ruang angkasa tersebut ( dalam hal ini ada dua raksasa negara yang berkuasa di atas sana, Amerika dan Russia). Bisa dibayangkan untuk sebuah Stasiun kecil saja memerlukan budjet yang sangat sangat besar.
ISS atau International Space Station, adalah sebuah program antariksa dari beberapa negara besar yang akan melakukan usaha bersama di angkasa. Negara negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, Brasil, Belgia, Britania Raya, denmark, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol , Swedia, dan Swiss. Karena ISS adalah akan berwujud sebuah stasiun besar, maka perakitan nya sendiri di lakukan diatas mengingat komponen komponen sistem ISS tersebut sangat besar dan berat, hanya dengan bantuan Microgravity (A very low gravity environment, which causes people and objects to be practically weightless) lah semua komponen (70 komponen) bisa dirakit menjadi satu bagian ISS dalam waktu enam tahun. Beberapa nama Stasiun Angkasa yang ada antara lain: DOS 2, Salyut, Cosmos, Mir, Skylab, Mir 2/Polyus, dan selanjutnya kelak adalah ISS.
Makanan Di Luar Angkasa
Makanan makanan itu ternyata diciptakan dan diproduksi untuk para astronot dan kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional oleh perusahaan induk yang bernama SPACEHAB / Johnson Engineering, dan berbentuk dalam kemasan bersegel siap makan (jadi gak perlu lagi untuk memasak nya). Mengenai Gizi? masalah gizi gak perlu khawatir, yang jelas makanan ini sudah memenuhi standart makanan khusus para pekerja di gravitasi rendah. so pasti sehat! dan yang lucu, bahkan es krim khusus astronot pun ada. Untuk minuman nya, berhubung di atas sana sulit untuk mendapatkan air, maka pemecahan nya adalah dengan melakukan purifikasi terhadap air urine yang ada untuk di daur ulang menjadi air layak minum, dan mengenai rasanya menurut beberapa Astronot memiliki rasa yodium yang tajam, memang tidak ada pilihan lain untuk bisa terus eksis di angkasa luar sana mengingat keterbatasan Makanan dan Minuman
Bentuk makanan bersegel untuk konsumsi astronot dan juga es krim khusus astronot (gambar atas samping). Astronaut pertama China, Yang Liwei (44), baru-baru ini meluncurkan otobiografi yang berjudul The Nine Levels between Heaven and Earth. Salah satu rahasia misi yang ia ungkapkan: ketahanannya di orbit Bumi adalah dengan mengonsumsi daging anjing! “Banyak teman yang menanyakan apa yang kami makan (saat di luar angkasa), mereka menduga kami memakan sesuatu yang mahal, seperti sirip hiu,” ujar komandan Misi Shenzhou V pada 2003 itu, seperti diberitakan telegraph.co.uk, Kamis (13/5).
Padahal, kisah Yang dalam
bukunya, daftar menu mereka “biasa” saja, antara lain ayam dan ikan.
Satu-satunya yang istimewa adalah daging anjing yang diperoleh khusus
dari kota Huajiang, Provinsi Guangdong. Anjing asal kota itu, kata Yang,
terkenal dengan nutrisinya. “Memakan daging anjing membuat kami kuat
melintasi orbit.” Memang, daging anjing merupakan konsumsi umum di
wilayah utara China, yang dipercaya berguna untuk menghangatkan tubuh
saat musim dingin. Menu yang sama juga digunakan tahun lalu, saat
astronaut China melakukan misi berjalan di pesawat luar angkasa untuk
pertama kalinya bagi negara itu.
Pakaian Sehari-hari
Dalam kabin, ruangan dijaga agar tetap bertekanan 1 Atmosfer, suhu dan kelembabapan. Oleh karena itu, para astronot tidak memerlukan pakaian khusus kecuali pakaian warna oranye yang dipakai ketika peluncuran dan saat kembali ke bumi. Para astronot mengenakan pakaian yang sama dengan kita di bumi.Para astronot tidak bisa mencuci pakaiannya di luar angkasa. Jadi, mereka membawa beberapa pakaian dalam supaya bisa diganti setiap hari. Mereka juga membawa pakaian dan celana dari bahan katun.Saat astronot mengerjakan tugasnya di luar angkasa, mereka mengenakan pakaian khusus luar angkasa. Pakaian luar angkasa ini adalah pakaian yang sangat kuat dengan berbagai macam fungsi yang telah didesain untuk melindungi mereka dari lingkungan yang berbahaya bagi kehidupan mereka, seperti radiasi dan keadaan vakum.
Mengelola Sampah
Di Stasiun luar angkasa tentu ruangan akan menjadi kotor dan banyak sampah setelah makan. Di sela-sela tugas mereka, para astronot membersihkan tempat makan, mengganti penyaring udara ruangan, mengumpulkan sampah, serta membersihkan dinding dan lantai. Mereka menggunakan deterjen cair, sarung tangan plastik, serbet pembersih serbaguna, dan vacuum cleaner untuk membersihkan ruangan.Untuk membersihkan ruangan, mereka menyemprotkan deterjen, mengelap dengan serbet pembersih, dan menyedot debu-debu. Pada saat menggunakan deterjen, mereka menggunakan sarung tangan. Sampah yang dikumpulkan dan sarung tangan yang terpakai akan dibawa kembali ke bumi
Toilet Luar Angkasa
Di dalam pesawat luar angkasa tidak ada bak mandi atau shower, tapi ada toilet. Toiletnya seluas 1 x 1 meter. Laki-laki dan perempuan menggunakan toilet yang sama. Toiletnya mirip seperti toilet orang barat yang kita gunakan di bumi. Meskipun demikian, ada sedikit perbedaan. Para astronot mengikatkan tubuh mereka di toilet sehingga mereka tidak melayang. Kemudian mereka menggunakan alat seperti vacuum-cleaner untuk menyedot sampah buangan. Sampah buangan ini kemudian dikeringkan dalam vacuum.Toilet tidak dipisahkan oleh pintu, melainkan hanya korden. Jadi, kalian bisa bayangkan suara dari dalam toilet pasti terdengar dari luar. Meskipun begitu, di dalam pesawat luar angkasa sangat bising. Suara dari kipas angin, motor, dan alat-alat bising lainnya terlalu berisik saat toilet digunakan, sehingga suara dari dalam toilet tidak akan terdengar dari luar. Agar dapat duduk dengan pas di penyedot toilet yang hanya berukuran 10 cm, para astronot menggunakan peralatan pelatihan yang dilengkapi dengan kamera.
Selain membuat terobosan dengan membuat stasiun luar angkasa, lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil menciptakan alat senilai 250 juta dolar AS guna mendaur ulang air seni astronotnya menjadi layak minum. Cape Canaveral, Florida (ANTARA News | Finroll) – “Kita telah banyak mengkaji kandungan kemih cukup dari yang dibutuhkan dan diinginkan,” kata David Korth, direktur penerbangan NASA, layaknya dilaporkan Irene Krotz dari Reuters.
Proyek stasiun angkasa itu senilai 100 miliar dolar AS yang melibatkan 16 bangsa. Stasiun itu dibangun 220 mil di luar angkasa selama lebih dari satu dekade. Sebelum daur ulang itu dimulai November 2008, NASA telah sukses terlebih dahulu mengujinya. “Orang-orang memilki pengetahuan luas akan kandungan air seni, tetapi ilmu kimia mengubahnya sebagai karya yang terkadang profesor sendiri tidak selalu mengerti. Ada banyak parameter dalam kandungan kalsium di air kencing dan pH (kadar asam),” kata ilmuwan Julie Robinson. Sementara itu, para insinyur pusat penerbangan angkasa Marshall di Huntsville, Alabama, berharap perbaikan pesawat ulang alik Endeavour tepat waktu sesuai jadwal peluncuran pada 7 Februari 2010 guna mengemban misi pembangunan stasiun angkasa
Toilet Macet
Para astronot yang menghuni Stasiun Antariksa Internasional, kini harus menghadapi antrian panjang untuk ke kamar mandi, karena toilet utamanya macet. Antrian ke kamar kecil dan kamar mandi terjadi, terutama pada saat jam istirahat. Macetnya toilet utama itu, karena saat ini Stasiun Antariksa Internasional dihuni oleh 13 astronot, rekor tertinggi jumlah penghuni di dalam stasiun antariksa tersebut. Di stasiun antariksa, para astronot itu, sejak Ahad (19/7) tengah memasang pallet peralatan dengan sepasang lengan robot.
Akibat macetnya toilet utama, astronot berebutan untuk menggunakan toilet cadangan di bagian Rusia di stasiun antariksa itu dan di pesawat ulang-alik Endeavour, yang datang berkunjung. “Pasang tanda `tak bisa dipakai` di WHC (kompartemen kesehatan dan buangan),” kata Pemantau Misi Hal Getselman, dilakukan setelah upaya tanpa hasil untuk melakukan perbaikan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.
Kamar kecil tersebut, yang dihubungkan dengan sistem daur-ulang air limbah di stasiun itu, telah menjadi kamar mandi utama semua awak. NASA membatasi penggunaan toilet pesawat ulang-alik karena itu dapat menimbun air limbah di dalam pesawat, seperti yang terjadi selama penerbangan. Sampah air limbah dapat mencemarkan peron yang baru dipasang di stasiun tersebut bagi percobaan ilmiah.
Instalasi mirip serambi tersebut dipasang di luar laboratorium Jepang, Kibo, di stasiun itu selama astronot melakukan jalan di udara, Sabtu. “Untuk saat ini, jika semua (anggota awak pesawat ulang-alik) menggunakan toilet pesawat, itu akan menjadi masalah,” kata Direktur Penerbangan Brian Smith. Jika toilet tersebut tak dapat diperbaiki dalam waktu enam hari, itu dapat menjadi masalah yang lebih serius, tambah Smith. “Kami belum tahu besarnya masalah,” katanya.
Busa tangki bahan bakar
Pakaian Sehari-hari
Dalam kabin, ruangan dijaga agar tetap bertekanan 1 Atmosfer, suhu dan kelembabapan. Oleh karena itu, para astronot tidak memerlukan pakaian khusus kecuali pakaian warna oranye yang dipakai ketika peluncuran dan saat kembali ke bumi. Para astronot mengenakan pakaian yang sama dengan kita di bumi.Para astronot tidak bisa mencuci pakaiannya di luar angkasa. Jadi, mereka membawa beberapa pakaian dalam supaya bisa diganti setiap hari. Mereka juga membawa pakaian dan celana dari bahan katun.Saat astronot mengerjakan tugasnya di luar angkasa, mereka mengenakan pakaian khusus luar angkasa. Pakaian luar angkasa ini adalah pakaian yang sangat kuat dengan berbagai macam fungsi yang telah didesain untuk melindungi mereka dari lingkungan yang berbahaya bagi kehidupan mereka, seperti radiasi dan keadaan vakum.
Mengelola Sampah
Di Stasiun luar angkasa tentu ruangan akan menjadi kotor dan banyak sampah setelah makan. Di sela-sela tugas mereka, para astronot membersihkan tempat makan, mengganti penyaring udara ruangan, mengumpulkan sampah, serta membersihkan dinding dan lantai. Mereka menggunakan deterjen cair, sarung tangan plastik, serbet pembersih serbaguna, dan vacuum cleaner untuk membersihkan ruangan.Untuk membersihkan ruangan, mereka menyemprotkan deterjen, mengelap dengan serbet pembersih, dan menyedot debu-debu. Pada saat menggunakan deterjen, mereka menggunakan sarung tangan. Sampah yang dikumpulkan dan sarung tangan yang terpakai akan dibawa kembali ke bumi
Toilet Luar Angkasa
Di dalam pesawat luar angkasa tidak ada bak mandi atau shower, tapi ada toilet. Toiletnya seluas 1 x 1 meter. Laki-laki dan perempuan menggunakan toilet yang sama. Toiletnya mirip seperti toilet orang barat yang kita gunakan di bumi. Meskipun demikian, ada sedikit perbedaan. Para astronot mengikatkan tubuh mereka di toilet sehingga mereka tidak melayang. Kemudian mereka menggunakan alat seperti vacuum-cleaner untuk menyedot sampah buangan. Sampah buangan ini kemudian dikeringkan dalam vacuum.Toilet tidak dipisahkan oleh pintu, melainkan hanya korden. Jadi, kalian bisa bayangkan suara dari dalam toilet pasti terdengar dari luar. Meskipun begitu, di dalam pesawat luar angkasa sangat bising. Suara dari kipas angin, motor, dan alat-alat bising lainnya terlalu berisik saat toilet digunakan, sehingga suara dari dalam toilet tidak akan terdengar dari luar. Agar dapat duduk dengan pas di penyedot toilet yang hanya berukuran 10 cm, para astronot menggunakan peralatan pelatihan yang dilengkapi dengan kamera.
Selain membuat terobosan dengan membuat stasiun luar angkasa, lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil menciptakan alat senilai 250 juta dolar AS guna mendaur ulang air seni astronotnya menjadi layak minum. Cape Canaveral, Florida (ANTARA News | Finroll) – “Kita telah banyak mengkaji kandungan kemih cukup dari yang dibutuhkan dan diinginkan,” kata David Korth, direktur penerbangan NASA, layaknya dilaporkan Irene Krotz dari Reuters.
Proyek stasiun angkasa itu senilai 100 miliar dolar AS yang melibatkan 16 bangsa. Stasiun itu dibangun 220 mil di luar angkasa selama lebih dari satu dekade. Sebelum daur ulang itu dimulai November 2008, NASA telah sukses terlebih dahulu mengujinya. “Orang-orang memilki pengetahuan luas akan kandungan air seni, tetapi ilmu kimia mengubahnya sebagai karya yang terkadang profesor sendiri tidak selalu mengerti. Ada banyak parameter dalam kandungan kalsium di air kencing dan pH (kadar asam),” kata ilmuwan Julie Robinson. Sementara itu, para insinyur pusat penerbangan angkasa Marshall di Huntsville, Alabama, berharap perbaikan pesawat ulang alik Endeavour tepat waktu sesuai jadwal peluncuran pada 7 Februari 2010 guna mengemban misi pembangunan stasiun angkasa
Toilet Macet
Para astronot yang menghuni Stasiun Antariksa Internasional, kini harus menghadapi antrian panjang untuk ke kamar mandi, karena toilet utamanya macet. Antrian ke kamar kecil dan kamar mandi terjadi, terutama pada saat jam istirahat. Macetnya toilet utama itu, karena saat ini Stasiun Antariksa Internasional dihuni oleh 13 astronot, rekor tertinggi jumlah penghuni di dalam stasiun antariksa tersebut. Di stasiun antariksa, para astronot itu, sejak Ahad (19/7) tengah memasang pallet peralatan dengan sepasang lengan robot.
Akibat macetnya toilet utama, astronot berebutan untuk menggunakan toilet cadangan di bagian Rusia di stasiun antariksa itu dan di pesawat ulang-alik Endeavour, yang datang berkunjung. “Pasang tanda `tak bisa dipakai` di WHC (kompartemen kesehatan dan buangan),” kata Pemantau Misi Hal Getselman, dilakukan setelah upaya tanpa hasil untuk melakukan perbaikan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.
Kamar kecil tersebut, yang dihubungkan dengan sistem daur-ulang air limbah di stasiun itu, telah menjadi kamar mandi utama semua awak. NASA membatasi penggunaan toilet pesawat ulang-alik karena itu dapat menimbun air limbah di dalam pesawat, seperti yang terjadi selama penerbangan. Sampah air limbah dapat mencemarkan peron yang baru dipasang di stasiun tersebut bagi percobaan ilmiah.
Instalasi mirip serambi tersebut dipasang di luar laboratorium Jepang, Kibo, di stasiun itu selama astronot melakukan jalan di udara, Sabtu. “Untuk saat ini, jika semua (anggota awak pesawat ulang-alik) menggunakan toilet pesawat, itu akan menjadi masalah,” kata Direktur Penerbangan Brian Smith. Jika toilet tersebut tak dapat diperbaiki dalam waktu enam hari, itu dapat menjadi masalah yang lebih serius, tambah Smith. “Kami belum tahu besarnya masalah,” katanya.
Busa tangki bahan bakar
Belum ada percobaan di atas
peron baru tersebut. Semua itu akan dilakukan belakangan selama
keberadaan Endeavour, yang direncanakan selama 11 hari. Anggota awak
pada Ahad memindahkan satu pallet suku-cadang ke stasiun tersebut,
dengan menggunakan lengan robot di pesawat ulang-alik dan stasiun itu.
NASA juga memiliki rencana pada Ahad untuk menguji busa di tangki bahan
bakar luar yang diperuntukkan bagi peluncuran pesawat ulang-alik
Discovery bulan Agustus ke stasiun antariksa itu. NASA memiliki tujuh
misi setelah misi Endeavour guna menuntaskan pembuatan pos terdepan
orbit dengan nilai 100 miliar dolar AS dan memensiunkan armada
ulang-alik tersebut. Tangki Endeavour menyimpan sangat banyak busa
penyekat dengan cara yang tak pernah terlihat selama peluncuran pesawat
ulang-alik sebelumnya.
NASA merancang-ulang tangki itu dan melakukan pemeriksaan setelah kehilangan pesawat ulang-alik Columbia pada 2003 akibat dampak puing buih selama peluncuran. Kerusakan yang timbul pada penahan panas mengakibatkan pesawat ulang-alik tersebut pecah berantakan saat kembali memasuki atmosfir untuk mendarat. Semua tujuh astronot di dalamnya tewas dalam kecelakaan tersebut.
Manajer program pesawat ulang-alik John Shanno mengatakan kepada Reuters potongan busa yang hilang dari tangki Endeavour sedikit dibandingkan dengan sebanyak 1 kilogram yang menubruk sayap Columbia. Tangki Endeavour juga diduga telah melepaskan kebanyakan puingnya belakangan selama naik, ketika kekuatan aerodinamika terlalu lemah untuk menghempaskan buih itu ke dalam pesawat dan mengakibatkan kerusakan.”Kelihatannya buih ini, dan caranya keluar, takkan menjadi masalah. Kamis masih melakukan pemasangan ulang,” kata Shanno dalam satu surat elektronik. Sebelum Discovery diizinkan diluncurkan, NASA perlu memastikan lembaga tersebut memahami mengapa tangki Endeavour mengucurkan buih dan yakin bahwa peristiwa serupa takkan terjadi lebih cepat selama pesawat tersebut naik dan tak menimbulkan bahaya
Kesehatan Astronot
Setiap astronot di pesawat luar angkasa memiliki tugas khusus. Masing-masing telah dibekali pelatihan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tersebut. Untuk pertolongan kesehatan, Tim Bagian Kesehatan adalah kelompok yang diberikan tugas tersebut. Tim Bagian Kesehatan telah dilatih tidak hanya untuk memberikan pertolongan pertama, tapi juga untuk memberikan pertolongan medis seperti menjahit luka dan memberi injeksi. Semua astronot telah dilatih untuk memberikan pertolongan pada orang yang terkena serangan jantung. Banyak peralatan kedokteran dan obat-obatan di dalam kotak medis pesawat luar angkasa. Perlengkapan ini dibutuhkan untuk mengobati luka ringan dan cedera selama penerbangan pesawat. Perlengkapan ini juga berguna dalam menstabilkan kondisi astronot saat terbang kembali ke bumi.
Hiburan Astronot dan Internet
Para astronot diperbolehkan membawa barang-barang mereka sendiri. Mereka dapat menghabiskan waktu luang mereka dengan membaca buku favorit mereka, mendengarkan musik, dll. Karena bumi dan bintang-bintang terlihat indah dari jendela pesawat luar angkasa, mereka juga sering memandangi jendela dan mengambil foto.Di Stasiun Luar Angkasa Internasional, mereka dapat menonton film dari DVD, dan sekali seminggu mereka dapat berbicara dengan keluarga mereka di bumi. Selain itu para astronot juga sekarang bisa ber internetan layaknya kita yang ada di bumi !
Bahkan mewabahnya situs jejaring seperti Facebook atau Twitter sudah menjangkit sebagian besar manusia di dunia, juga bukan halangan bagi para astronot. Dengan teknologi sangat tinggi, untuk pertama kalinya, astronaut di luar angkasa akhirnya bisa mengakses internet.
Timotius (TJ) Creamer, awak Stasiun Luar Angkasa Internasional, telah bekerja dengan pengendali penerbangan untuk membangun akses internet dari pos orbit sejak peluncuran pada bulan lalu. Tidak sia-sia, pada Jumat (22/1), usaha tersebut terbayar. Ia berhasil mengirim posting pertama lewat Twitter dari luar angkasa. “Halo Twitterverse! Kami kini langsung tweeting dari International Space Station. Pertama kalinya tweet dari angkasa! ,” tulis Creamer. Selain dia, ikut juga kosmonaut Rusia Oleg Kotov dan astronaut Jepang Soichi Noguchi Sebelumnya, astronaut harus mengirim status terbaru seperti Twitter melalui e-mail ke pengontrol misi di Houston. Kemudian pengontrol mem-posting-nya di tweets. Awak Stasiun Luar Angkasa Internasional sekarang dapat menggunakan laptop untuk mencapai komputer di pengontrol misi sehingga bisa menjelajah Web. Akses internet jarak jauh ini mungkin terjadi jika ada hubungan komunikasi berkecepatan tinggi.
Peristiwa itu diharapkan mampu memberikan dorongan moral yang besar. “Mereka berkomitmen untuk menghabiskan berbulan-bulan untuk jauh dari keluarga dan teman-teman. Ini keadaan unik dari isolasi,” kata juru bicara NASA Kelly Humphries. “Kami berharap hal itu dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas,” ujarnya. Namun, itu bukan berarti astronaut akan bisa bebas berinternet. Mereka akan tetap tunduk pada pedoman akses internet yang sama seperti pegawai pemerintah lainnya, yaitu tidak mengganggu pekerjaan. “Itu tergantung individu,” kata Humphries sambil tertawa kecil. “Jadi, mereka akan mengerjakan pekerjaan mereka terlebih dahulu,” ujarnya.
Para astronot NASA yang kini sedang mengemudikan pesawat ISSS sudah menerima software khusus untuk dapat menginformasikan update keadaannya melalui koneksi nirkabel yang dapat mengakses internet. Oleh sebab itu mereka pun dapat turut meramaikan jejaring sosial ternama tersebut, seperti yang dilakukan salah satu astronot bernama T.J Creamer dimana ia menggunakan akses pertama ini untuk memposting tweet pada akun Twitter-nya melalui stasiun luar angkasa.
Akses internet pribadi yang disebut Crew Support LAN ini memfasilitasi komunikasi dari dan ke stasiun sehingga para astronot dapat browsing dan menggunakan internet. Sistem ini pada dasarnya secara langsung memberikan komunikasi pribadi bagi mereka. Sebelumnya pun sejak periode dimana stasiun secara aktif berkomunikasi dengan bumi menggunakan komunikasi Ku-band berkecepatan tinggi, para astronot dapat memiliki akses jarak jauh ke internet melalui komputer. Para astronot tersebut menggunakan notebook dan berinteraksi menggunakan keyboard touchpad mereka.
Sebelum mengirimkan pesan pada Twitter, astronot terlebih dahulu harus mengirimkan email ke bumi dimana terdapat dukungan akses pribadi mereka ke akun Twitter masing-masing. Tentu saja hal ini akan sangat menarik, karena dengan pemanfaataan teknologi secara tepat, kita bisa saling berkomunikasi sekalipun sedang berada di ruang angkasa.
Virus Komputer
NASA merancang-ulang tangki itu dan melakukan pemeriksaan setelah kehilangan pesawat ulang-alik Columbia pada 2003 akibat dampak puing buih selama peluncuran. Kerusakan yang timbul pada penahan panas mengakibatkan pesawat ulang-alik tersebut pecah berantakan saat kembali memasuki atmosfir untuk mendarat. Semua tujuh astronot di dalamnya tewas dalam kecelakaan tersebut.
Manajer program pesawat ulang-alik John Shanno mengatakan kepada Reuters potongan busa yang hilang dari tangki Endeavour sedikit dibandingkan dengan sebanyak 1 kilogram yang menubruk sayap Columbia. Tangki Endeavour juga diduga telah melepaskan kebanyakan puingnya belakangan selama naik, ketika kekuatan aerodinamika terlalu lemah untuk menghempaskan buih itu ke dalam pesawat dan mengakibatkan kerusakan.”Kelihatannya buih ini, dan caranya keluar, takkan menjadi masalah. Kamis masih melakukan pemasangan ulang,” kata Shanno dalam satu surat elektronik. Sebelum Discovery diizinkan diluncurkan, NASA perlu memastikan lembaga tersebut memahami mengapa tangki Endeavour mengucurkan buih dan yakin bahwa peristiwa serupa takkan terjadi lebih cepat selama pesawat tersebut naik dan tak menimbulkan bahaya
Kesehatan Astronot
Setiap astronot di pesawat luar angkasa memiliki tugas khusus. Masing-masing telah dibekali pelatihan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tersebut. Untuk pertolongan kesehatan, Tim Bagian Kesehatan adalah kelompok yang diberikan tugas tersebut. Tim Bagian Kesehatan telah dilatih tidak hanya untuk memberikan pertolongan pertama, tapi juga untuk memberikan pertolongan medis seperti menjahit luka dan memberi injeksi. Semua astronot telah dilatih untuk memberikan pertolongan pada orang yang terkena serangan jantung. Banyak peralatan kedokteran dan obat-obatan di dalam kotak medis pesawat luar angkasa. Perlengkapan ini dibutuhkan untuk mengobati luka ringan dan cedera selama penerbangan pesawat. Perlengkapan ini juga berguna dalam menstabilkan kondisi astronot saat terbang kembali ke bumi.
Hiburan Astronot dan Internet
Para astronot diperbolehkan membawa barang-barang mereka sendiri. Mereka dapat menghabiskan waktu luang mereka dengan membaca buku favorit mereka, mendengarkan musik, dll. Karena bumi dan bintang-bintang terlihat indah dari jendela pesawat luar angkasa, mereka juga sering memandangi jendela dan mengambil foto.Di Stasiun Luar Angkasa Internasional, mereka dapat menonton film dari DVD, dan sekali seminggu mereka dapat berbicara dengan keluarga mereka di bumi. Selain itu para astronot juga sekarang bisa ber internetan layaknya kita yang ada di bumi !
Bahkan mewabahnya situs jejaring seperti Facebook atau Twitter sudah menjangkit sebagian besar manusia di dunia, juga bukan halangan bagi para astronot. Dengan teknologi sangat tinggi, untuk pertama kalinya, astronaut di luar angkasa akhirnya bisa mengakses internet.
Timotius (TJ) Creamer, awak Stasiun Luar Angkasa Internasional, telah bekerja dengan pengendali penerbangan untuk membangun akses internet dari pos orbit sejak peluncuran pada bulan lalu. Tidak sia-sia, pada Jumat (22/1), usaha tersebut terbayar. Ia berhasil mengirim posting pertama lewat Twitter dari luar angkasa. “Halo Twitterverse! Kami kini langsung tweeting dari International Space Station. Pertama kalinya tweet dari angkasa! ,” tulis Creamer. Selain dia, ikut juga kosmonaut Rusia Oleg Kotov dan astronaut Jepang Soichi Noguchi Sebelumnya, astronaut harus mengirim status terbaru seperti Twitter melalui e-mail ke pengontrol misi di Houston. Kemudian pengontrol mem-posting-nya di tweets. Awak Stasiun Luar Angkasa Internasional sekarang dapat menggunakan laptop untuk mencapai komputer di pengontrol misi sehingga bisa menjelajah Web. Akses internet jarak jauh ini mungkin terjadi jika ada hubungan komunikasi berkecepatan tinggi.
Peristiwa itu diharapkan mampu memberikan dorongan moral yang besar. “Mereka berkomitmen untuk menghabiskan berbulan-bulan untuk jauh dari keluarga dan teman-teman. Ini keadaan unik dari isolasi,” kata juru bicara NASA Kelly Humphries. “Kami berharap hal itu dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas,” ujarnya. Namun, itu bukan berarti astronaut akan bisa bebas berinternet. Mereka akan tetap tunduk pada pedoman akses internet yang sama seperti pegawai pemerintah lainnya, yaitu tidak mengganggu pekerjaan. “Itu tergantung individu,” kata Humphries sambil tertawa kecil. “Jadi, mereka akan mengerjakan pekerjaan mereka terlebih dahulu,” ujarnya.
Para astronot NASA yang kini sedang mengemudikan pesawat ISSS sudah menerima software khusus untuk dapat menginformasikan update keadaannya melalui koneksi nirkabel yang dapat mengakses internet. Oleh sebab itu mereka pun dapat turut meramaikan jejaring sosial ternama tersebut, seperti yang dilakukan salah satu astronot bernama T.J Creamer dimana ia menggunakan akses pertama ini untuk memposting tweet pada akun Twitter-nya melalui stasiun luar angkasa.
Akses internet pribadi yang disebut Crew Support LAN ini memfasilitasi komunikasi dari dan ke stasiun sehingga para astronot dapat browsing dan menggunakan internet. Sistem ini pada dasarnya secara langsung memberikan komunikasi pribadi bagi mereka. Sebelumnya pun sejak periode dimana stasiun secara aktif berkomunikasi dengan bumi menggunakan komunikasi Ku-band berkecepatan tinggi, para astronot dapat memiliki akses jarak jauh ke internet melalui komputer. Para astronot tersebut menggunakan notebook dan berinteraksi menggunakan keyboard touchpad mereka.
Sebelum mengirimkan pesan pada Twitter, astronot terlebih dahulu harus mengirimkan email ke bumi dimana terdapat dukungan akses pribadi mereka ke akun Twitter masing-masing. Tentu saja hal ini akan sangat menarik, karena dengan pemanfaataan teknologi secara tepat, kita bisa saling berkomunikasi sekalipun sedang berada di ruang angkasa.
Virus Komputer
Virus itu dilaporkan sebagai malicious software yang dapat mencuri password atau data sensitif lainnya dengan mengirimkan informasi yang didapat itu kepada parahacker via Internet. Komputer-komputer laptop yang terserang virus itu sebenarnya tidak terhubung ke sistem pusat pengendali misi luar angkasa NASA atau Internet. “Para kru tengah bekerjasama dengan tim di bumi untuk membasmi virus itu dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kejadian seperti ini di masa mendatang,” kata Humphries.
Ia menegaskan bahwa virus itu belum mengganggu operasional di ISS. ISS mengorbit bumi sekali setiap 90 menit di ketinggian sekitar 350 kilometer (217 mil). NASA saat ini masih menyelidiki bagaimana virus itu masuk ke computer apakah bersembunyi di memory drive yang digunakan untuk menyimpan musik, video atau file digital lainnya. Menurut Humphries, ini bukan kejadian pertama kalinya virus komputer ikut parkir di ISS
Puasa, Lebaran, Shalat dan Suara Adzan di Luar Angkasa
Sheikh Muszaphar Shukor, seorang Astronaut muslim berwarga negara malaysia yang ikut bergabung dalam Tim Soyuz dalam misi 10 hari ke Luar Angkasa di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Tergabung dalam Tim tersebut adalah kosmonaut Rusia Yuri Malenchenko dan Astonaut Amerika Peggy Annette Whitson, yang lepas landas dari Kosmodrome Baikonur, Kazakhstan, Rabu 10 oktober kemarin.
Dr Sheikh Muszafhar Shukor, pria yang sehari-harinya bekerja di sebuah rumah sakit di Malaysia, berhasil menyisihkan 11 ribu pesaingnya. Ia akhirnya meluncur ke angkasa pada tanggal 10 Oktober 2007 lalu. Sesuai dengan keahliannya sebagai dokter bedah ortopedik, di luar angkasa ia menjalani eksperimen yang terkait dengan bedah tulang.
Alien.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar